Info Terbaru 2022

Contoh Makalah Perencanaan Manajemen

Contoh Makalah Perencanaan Manajemen
Contoh Makalah Perencanaan Manajemen
Contoh Makalah Perencanaan Manajemen - Buat anda yang ingin sekali mendapatkan makalah administrasi ini maka anda bisa melihat di bawah ini, lantaran kami memmemberikankannya sangat tidak ada yang kurang sekali sehingga anda bisa melihat pribadi bagimana cara membuat makalah perencanaan administrasi yang baik dan sesuai dengan harapan anda.

Anda bisa mencontoh makalah ini hanya tinggal anda edit sesuaikan dengan harapan anda sehingga menjadi makalah anda yang bisa di terima oleh pembimbing anda, untuk di presentasikan nantinya. di kelas anda. Untuk itulah pribadi dapatkan di bawah ini  Contoh Makalah Perencanaan Manajemen oke.


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap organisasi perlu melaksanakan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, acara penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk menentukan target dan memutuskan bagaimana cara mencapainya. Oleh lantaran itu, perusahaan harus memutuskan tujuan dan target yang hendak dicapai sebelum melaksanakan prosesproses perencanaan.
Perencanaan diharapkan dan terjadi dalam banyak sekali bentuk organisasi, lantaran perencanaan ini merupakan proses dasar administrasi di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diharapkan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, lantaran fungsi-fungsi tersebut hanya sanggup melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam periode globalisasi ini, perencanaan harus ludang kecepeh menghebat dan luar biasakan mekanisme yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok pembahasan pada makalah ini berserius pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat berafiliasi dengan pemecahan problem dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengdampak dan imbastifkan perencanaan dari banyak sekali jenis.
Dalam manajemen, perencanaan yaitu proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat taktik untuk mencapai tujuan itu, dan membuatkan planning kegiatan kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari tiruana fungsi administrasi lantaran tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan sanggup berjalan.

1.2  Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas sanggup ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
  1. Apa pengertian perencanaan ?
  2. Apa saja macam-macam perencanaan ?
  3. Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya ?

1.3  Tujuan
Sesuai dengan problem yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengertian perencanaan; (2) mengetahui macam-macam perencanaan; (3) mengetahui apa saja gangguan dan aral yang ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.            Pengertian
Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat taktik untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann planning kegiatan kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memmemberikan tpendapatan atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Kaprikornus perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berafiliasi dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kudang kecepejaksanaan-kudang kecepejaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari tiruana fungsi administrasi lantaran tanpa perencanaan berjalan. Rencana sanggup berupa planning informal atau secara formal. Rencana informal yaitu planning yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan planning formal yaitu planning tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal yaitu merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan planning itu. Rencana formal dibentuk untuk mengurangi ami guitar dan membuat kesepahaman perihal apa yang harus dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus sanggup mentpendapat enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur pertama yaitu tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melaksanakan tindakan tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat planning yang baik. Sifat planning yang baik yakni :
1.      Pemakaian kata-kata yang sederhana dan terang dalam arti memperringan dan sepele dipahami oleh yang mendapatkan sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda sanggup ditiadakan.
2.      Fleksibel, suatu planning harus sanggup menyesuaikan dengan keadaan yang seebenarnya bila ada perubahan maka tidak tiruana planning dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.
3.      Stabilitas, tidak perlu setiap kali planning mengalami perubahan jadi harus dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam perberat sebelahan.
4.      Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemmemberikanan waktu dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
5.      Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi mencakup fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.

2.1.1.     Proses Perencanaan
Sebelum para manajer sanggup mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terludang kecepeh berlalu dan silam mereka harus membuat planning yang memmemberikankan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada tiruana tingkatan administrasi dan semakin mengingkat pada tingkatan administrasi yang ludang kecepeh tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan beresiko yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir tiruana waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang ludang kecepeh rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang ludang kecepeh pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung tpendapat perencanaan yang tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional ludang kecepeh menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu memperberat sebelahkan keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun perencnaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para mnajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai memberikankut :
1.      Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2.      Merumuskan keadaan dikala ini
3.      Mengidentifikasikan segala kemudhan dan gangguan dan aral
4.      Mengembangkan planning atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

2.1.2.     Alasan Perlunya Perencanaan
Salah satu maksud dibentuk perencanaan yaitu melihat program-program yang dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan datang, sehingga sanggup meningkatkan pengambilan keputusn yang ludang kecepeh baik. Oleh lantaran itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga administrasi tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi ludang kecepeh menjadi penerima aktif dalam dunia usaha.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :
1.      Untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2.      Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
Beberapa manfaat perencanaan yaitu :
1.      Membantu administrasi untuk beradaptasi dengan perubahanperubahan lingkungan
2.      Memungkinkan manajer memahami keseluruhan citra operasi ludang kecepeh jelas
3.      Membantu penempatan tanggung tpendapat ludang kecepeh tepat
4.      Memmemberikankan cara pemmemberikanan perintah untuk beroperasi
5.      Mememperringan dan sepelekan dalam melaksanakan koordinasi di antara banyak sekali belahan organisasi
6.      Membuat tujuan ludang kecepeh khusus, terperinci dan ludang kecepeh memperringan dan sepele dipahami
7.      Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8.      Menghemat waktu, usaha, dan dana
Beberapa kelemahan perencanaan yaitu :
1.      Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berludang kecepehan pada donasi nyata
2.      Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3.      Perencanaan mungkin terlalu membatasi administrasi untuk memberikannisiatif dan memberikannovasi
4.      Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap problem pada dikala problem tersebut terjadi
5.      Ada beberapa planning yang diikuti caracara yang tidak konsisten


2.1.3.     Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lain
Perencanaan yaitu fungsi yang paling dasar dari fungsi administrasi lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya yaitu saling berafiliasi saling tergantung dan memberikannteraksi.
Pengoranisasian (organizing) yaitu perencanaan untuk memperlihatkan car dan kemungkinan yang akan terjadi bagaimana mengoranisasikan sumber daya-sumber daya orgnisasi untuk mencapai dampak dan imbastivitas paling tinggi.
Pengarahan (directing) yaitu perencanaan untuk menentukan kombinasi paling baik dari sumber daya-sumber daya yang diharapkan untuk mengarahkan, menghipnotis dan memotivasi karyawan.
Pengawasan (controlling) yaitu perencanaan dan pengawasan yang saling berafiliasi erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria pepenilaianan terlaksanakan kerja terhadap rencana.

2.2.            Macam-Macam Perencanaan
Macam-macam perencanaan dalam pengantar administrasi dibagi menjadi 2 yaitu :
2.2.1.     Perencanaan organisasi
Perencanaan ini terdiri dari:
  1. Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu planning yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, planning strategis yaitu planning umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diharapkan untuk mencapai tujuan strategis.
  1. Perencanaan taktis
Adalah planning ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk mengimplementasikan belahan tertentu dari planning strategis. Rencana strategis pada umumnya melibatkan administrasi tingkat atas dan menegah dan bila dibandingkan dengan planning strategis, mempunyai jangka waktu yang ludang kecepeh singkat dan suatu serius yang ludang kecepeh spesifik dan nyata
  1. Perencanaan operasional
Adalah planning yang menitikberatkan pada perencanaan planning taktis untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, planning operasional mempunyai serius jangka pendek dn lingkup yang relatif ludang kecepeh sempit. Masing-masing planning operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan ludang kecepeh mendekati pada belahan selanjutnya.
Perencanaan operasional dibagi menjadi 2 yaitu :
a.       Rencana sekali pakai          :  dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang mungkin tidak berulang di masa mendatang
      Program                             :  planning sekali pakai untuk seragkaian kegiatan yang besar
      Proyek                               :  planning sekali pakai untuk lingkup yang ludang kecepeh sempit dan ludang kecepeh tidak kompleks dibandingkan dengan program
b.      Rencana tetap                     :  dikembangkan untuk kegiatan yang berulang secara teratur selama suatu periode waktu tertentu
      Kudang kecepejakan                          :  planning tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu problem atau situasi tertentu
      Prosedur operasi sesuai ketentuan    :  planning tetap yang menguraikan langkah-langkah yang harus diikuti dalam situasi tertentu
      Aturan dan peraturan          :  planning tetap yang mendeskripsikan dengan sempurna bagaimana kegiatan tertentu dilaksanakan
2.2.1.1.    Kerangka Waktu Perencanaan
1.      Rencana Jangka Panjang
Suatu planning jangka panjang (long-range plan) mencakup banyak tahun, mungkin bahkan beberapa dekade.
2.      Rencana jangka Menengah
Suatu planning yang agak bersifat sementara dan ludang kecepeh memperringan dan sepele berubah dibanding planning jangka panjang. Rencana jangka menengah biasanya mencakup periode satu hingga lima tahun dan terutama penting bagi manajer menengah dan manajer lini.
3.      Rencana jangka Pendek
Seorang manajer juga membuatkan suatu planning jangka pendek, yang mempunyai kerangka waktu satu tahun atau kurang. Rencana jangka pendek (short-range plan) sangat menghipnotis kegiatan seharihari manajer. Terdapat dua jenis planning jangka pendek. Rencana tindakan (action plan) merealisasikan tiruana jenis rencana. Knorma dan budbahasa sebuah pabrik Nissan siap untuk mengganti teknologinya, manajernya memusatkan perhatian mereka pada penggantian peralatan yang ada dengan peralatan gres secepat mungkin dan seefisien mungkin untuk meminimalkan hilangnya waktu produksi. Dalam banyak kasus, hal ini sanggup dilakukan dalam beberapa bulan, dan produksi hanya terhenti selama beberapa minggu. Dengan demikian, suatu planning tindakan mengkoordinasikan banyak sekali perubahan konkret pada suatu pabrik tertentu. Sebaliknya planning reaksi (reaction plan) yaitu planning yang dirancang untuk membuat perusahaan sanggup bereaksi terhadapa situasi yang tak terduga. Di salah satu pabrik Nissan, peralatan gres tiba ludang kecepeh awal dari yang diharapkan dan manajer pabrik harus menutup produksi ludang kecepeh cepat dari yang mereka perkirakan. Oleh lantaran itu, manajer tersebut harus bereaksi terhadap kejadian yang berada di luar kendali mereka dalam cara yang masih memungkinkan tercapainya tujuan.
2.2.1.2.    Tanggung Jawab untuk Menetapkan Tujuan Perencanaan
1.      Staf Perencanaan
Khususnya staf perencanaan sanggup mengurangi bban kerja manajer individual, membantu mengkoordinasikan kegiatan perencanaan manajer individual, membawa banyak sekali alat dan teknik yang berbeda untuk menuntaskan problem tertentu, berwawasan yang ludang kecepeh luas dibanding manajer individual, dan melangkah jauh melmpaui proyek dan departemen tertentu.
2.      Satuan Tugas Perencanaan
Organisasi terkadang memakai satuan kiprah untuk membantumengembangkan rencana. Satuan kiprah semacam itu seringkali terdiri dari manajer lini dengan suatu minat khusus dalam bidang perencanaan yang relevan.
3.      Dewan Direksi
Dewan direksi (board of directors) bertugas memutuskan misi dan taktik perusahaan. Di beberapa perusahaan, dewan tersebut erperan aktif dalam proses perencanaan. Di CBS, misalnya, dewan direksi biasanya berperan dalam perencanaan. Di perusahaan lain, dewan menentukan seorang eksekutif kepala yang kompeten dan mendelegasikan perencanaan kepada individu tersebut.
4.      Chief Executive Officer (CEO)
Chief Executive Officer (CEO) biasanya presiden administrator atau ketua dari dewan direksi. CEO mungkin individu tunggal yang paling penting dalam setiap proses perencanaan organisasi. CEO memainkan suatu kiprah utama dalam menuntaskan proses perencanaan dan bertanggung tpendapat untuk mengimplementasikan strateggi. Dewan dan CEO kemudian berperan pribadi dalam perencanaan. Komponen organisisional lain yang terlibat dalam proses perencanaan mempunyai kiprah sebagai penasihat atau konsultan.
5.      Komite Executive
Komite eksekutif (executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak dalam organisasi yang bekerja sama sebagai suatu kelompok. Anggota komite eksekutif seringkali dibebankan pada banyak sekali staf komite, subkomite, dan satuan kiprah untuk berkonsentrasi pada proyek tertentu atau problem yang mungkin dihadapi seluruh organisasi pada suatu waktu di masa depan.
6.      Manajemen Lini
Komponen terakhir dari sebagian besar kegiatan perencaanaan organisasi yaitu administrasi lini (line management). Manajer lini yaitu orang yang mempunyai otoritas formal dan tanggung tpendapat untuk administrasi organisasi. Mereka memainkan suatu kiprah penting dalam proses perencanaan oranisasi lantaran dua alasan. Pertama, mereka merupakan sumber informasi berharga dari dalam organisasi untuk manajer lain norma dan budbahasa planning diformulasikan dan diimplementasikan. Kedua, manajer lini di tingkat menengah Dn rendah dari organisasi biasanya harus melaksanakan planning yang dikembangkan oleh administrasi puncak. Manajemen lini mengidentifikasikan, menganalisis, dan merekomendasikan alternatif program, membuat anggaran, dan mengajukannya untuk disetujui, dan akhirnya melaksanakan rencana.
2.2.2.     Perencanaan kontinjensi
Jenis perencanaan lain yang juga penting yaitu perencanaan kontinjensi (contingency planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif bila suatu planning tindakan secara tidak terduga tergganggu atau dianggap tidak sesuai lagi.

2.3.            Hambatan dalam Penetapan dan Tujuan dan Perencanan
a.       Tujuan yang Tidak Tepat
Tujuan yang tidak sempurna mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada pemegang saham mungkin tidak bila dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan pengembangan tujuan mungkin juga tidak sempurna bila tujuan tersebut tidak sanggup dicapai. Jika Kmart memutuskan tujuan untuk memperoleh ludang kecepeh bayak pendapatan dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan juga tidak sempurna bila tujuan itu menepatkan terlalu banyak pengutamaan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
b.      Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak sempurna merupakan gangguan dan aral dalam penetapan tujuan dan perencanaan
c.       Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan gangguan dan aral bagi penetapan tujuan dan perencanaan yang dampak dan imbastif. Perubahan yang cepat, penemuan teknologi, dan persaingan yang ketat juga sanggup meningkatkan ketidak ringan dan sepelean bagi suatu organisasi untuk secara seksama mengukur kesempatan dan bahaya di masa mendatang
d.      Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
Hambatan lain terhadap perencanaan yang dampak dan imbastif yaitu tujuan bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung tpendapat mereka. Alasan untuk ini mungkin yaitu kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer memutuskan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berafiliasi dengan waktu, maka apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung tpendapat ini ludang kecepeh mungkin untuk menghindari perjuangan perencanaan organisasi. Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar, mengalami problem lantaran manajernya tidak memutuskan tujuan untuk penelitian dan pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang lantaran manajer tidak mempunyai cara untuk mengetahui seberapa dampak dan imbastif perjuangan penelitian dan pengembangan mereka sebenarnya.
e.       Penolakan terhadap Perubahan
Hambatan lain dalam memutuskan tujuan dan perencanaan yaitu penolakan terhadap perubahan. Perencanaan pada pada dasarnya terkait dengan perubahan sesuatu dalam organisasi. Avon Products hampir membuat dirinya sendiri melarat beberapa tahun yang kemudian lantaran perusahaan bersikeras melanjutkan kudang kecepejakan pembayaran deviden yang besar kepada para pemegang sahamnya. Knorma dan budbahasa keuntungan mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan mulai melaksanakan proteksi untuk membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa menuntaskan problem dan memotong deviden.
f.        Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang sanggup dilakukan organisasi merupakan gangguan dan aral utama yang lain.

2.4.            Mengatasi Hambatan
a.       Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan yaitu dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada dampak dan imbastivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.
Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang dampak dan imbastif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.
b.      Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibentuk pada tingkat tinggi, tujuan dan planning tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari taktik fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung tpendapat untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan  planning harus didengar pendapatnya dalam membuatkan taktik tersebut. Setiap orang hampir selalu mempunyai informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan lantaran mereka yang akan mengimplementasikan planning / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya ludang kecepeh berkomitmer pada planning yang pembentukannya mereka bantu .bahkan knorma dan budbahasa suatu organisasi biar bersifat sentralistis atau memakai staf perencanaan, manajer dari banyak sekali tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.
c.       Konsistensi /revsi /dan pembaruan
Tujuan seharusnya konsisten baik secara hori zontal maupun secara vertikal .konsistensi horizotal berarti bahwa tujan  seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu departemen ke departemen lainnya. Konsistensi  vertikal  berarti bahwa tujuan  seharusnya konsisten  dari atas hingga ke bawah   organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi yang semakin sering.
d.      Sistem Penghargaan yang Efektif
Secara umum, orang seharusnya dimemberikan penghargaan baik lantaran memutuskan tujuan dan planning yang dampak dan imbastif, maupun lantaran berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu mempunyai konsekuensi hukuman.
BAB III
PENUTUP

3.1.            Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam periode globalisasi ini, perencanaan harus ludang kecepeh menghebat dan luar biasakan mekanisme yang rasional dan sistematis, bukan hanya pada intuisi 8 dugaan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu sebagai memberikankut : planning jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat banyak sekali gangguan dan aral dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.

3.2.            Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam banyak sekali bentuk organisasi memakai proses dasar administrasi berupa perencanaan.
Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat planning yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Daftar Rujukan

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta
Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga - Jakarta

Bagimana dengan Contoh Makalah Perencanaan Manajemen yang kami sampaikan diatas ini, sesuaitidak dengan berharap anda dikala ini, kalau anda sesuai anda tinggal salin dan jangan lupa edit sedikit sesuaikan dengan makalan anda oke.

Baca juga :  Contoh Kata Pengantar Makalah dan Contoh Cover Makalah disini tidak ada yang kurang sekali sobat.
Advertisement

Iklan Sidebar