Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah - Kali ini kami akan sampaikan disini buat anda tiruana yang ingin membuat karya iliah wacana sampah sehingga anda akan mengerti wacana hal yang pertama harus di lakukan sehingga apa yang anda inginkan tercapai untuk sanggup memmemberikankan karya tulis ilmiah yang baik dan benar nantinya sobat.
Oya kami juga sudah memmemberikankan karya tulis ilmiah yang lainya yang sanggup anda dapatkan juga disini. Contoh Karya Tulis Ilmiah Bahaya Merokok yang sudah kami sampaikan sehingga anda sanggup membuat yang mana ancaman merokok atau wacana sampah tersebut sobat.
Dibawah ini ialah Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang ketika ini kami sampaikan di blog pola surat dan proposal, untuk sanggup anda ketahui juga wacana ancaman sampah oke.
Puji syukur kami panjatkan kedatang at Tuhan Yang Maha Esa lantaran berkat dan rahmat-Nya sehingga kami sanggup menuntaskan karya ilmiah ini yang berjudul “PENGOLAHAN SAMPAH”.Karya ilmiah ini di susun sebagai salah satu kiprah mata pelajaran biologi.
Aktifitas insan dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak mempunyai kegunaan lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang menghilangkanan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik yang dimenghilangkan oleh masyarakat dari banyak sekali lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar.
Pengelolaan sampah diantaranya sanggup dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang sanggup mengurangi basil yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tumbuhan sehingga hasil tumbuhan akan kondusif bila dikonsumsi.
Dalam penyusunan karya ilmiah,ini kami telah berusaha sepaling cantik mungkin sesuai dengan kemampuankami. Namun sebagai insan biasakami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sedapat mungkin menuntaskan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga karya tulis ini sanggup memberi manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari banyak sekali pihak yang bersifat membangun.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
............................……………………………………….............……………………………………….i
Daftar isi
…………………………………………………………….............……………………………………..ii
Bab 1 Penberlalu dan silama.………………………………………..............…………………………….……….1
1.1 Latar Belakang
Masalah………………………………………….……………...........………….………………………1
1.2 Identifikasi
Masalah……………….……………………………………………...........…….………………………1
1.3 Rumusan
Masalah……………………………….…………………………...........……….………………………2
1.4 Tujuan
Penelitian………………………...…………………………………..........….………………………….2
1.5 Manfaat
Penelitian…………………………………...………………………..........….………………………….2
BAB 2 Pembahasan………………..……………………………..........………………………………..3
1.1 Pengertian
Sampah………………………………...………………………………………..........…………………3
1.2 Jenis-jenis
Sampah………………………………………..............……………………..........…………………….3
1.3 Prinsip pengolahan
sampah……………………………………………………………...........…..........…………………….5
1.4 Pengolahan
Sampah………………………………………………………..………………..........………………….6
1.5 Cara Pengolahan
Sampah…………………………………………………………...………………….........…………….8
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………........………………10
1.1 Kesimpulan……………………....……………………………………….......………………10
1.2 Saran……………………………………….……………………………………........……………….10
Daftar Pustaka…………………………………….……………………………………........………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kekebersihanan mula dan akar kesehatan, kata-kata ini sudah tidak asing bagi kita.Di suatu lingkungn sekoah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalahan wacana kekebersihanan.Hal ini di sebabkan oleh para siswa yang memmenghilangkan sampah ceroboh dan asal asalan.
Sampah merupakan duduk masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dimenghilangkan atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah ibarat yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga sanggup mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu sanggup merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini lantaran selain sanggup mendatangkan tragedi alam bagi masyarakat, sampah juga sanggup diubah menjadi barang yang memberi manfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
1.2 Identifikasi Masalah
menurut latar belakang di atas,maka sanggup di identifikasikan duduk masalah sebagai memberikankut :
1.Bagaimana cara mengatasi sampah di sekitar kita ?
2. Bagaimana cara mengelola sampah tersebut ?
3. Bagaimana biar sampah tersebut sanggup di manfaatkan dalam kehidupa sehari-hari ?
1.3 Rumusan Masalah
Dari identifikasi duduk masalah di atas,di rumuskan suatu duduk masalah yang akan di bahas dalam kary ilmiah ini yaitu :
Bagaimana cara penanggulangan sampah di sekitar kita serta cara pengelolaan sampah tersebut biar sanggup memberi manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai dalam pedoman untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah di rumuskan.Adapun tujuan di adakannya penelitian ini ialah :
1.Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak memmenghilangkan sampah ceroboh dan asal asalan.
2. Untuk memmemberikankan pengarahan bahwa memmenghilangkan sampah pada tempatnya itu sangat penting.
4. Untuk mengetahui efek sampah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis sampah
7. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan wacana sampah
8. Untuk mengetahui cara mengolah sampah
9. Mencoba menganalisis dan memecahkan duduk masalah wacana sampah.
1.5 Manfaat Penelitian
1.Penelitian ini sanggup membuka wawasan kita wacana kondisi lingkungan di sekitar kita.
2.Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat pengolahan
Sampah.
3.Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan ba siswa mengenai latar belakang pengolahan
Sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian sampah
Sampah ialah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dimenghilangkan oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih sanggup digunakan kalau dikelola dengan mekanisme yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah ialah materi yang tidak mempunyai evaluasi atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkeludang keringhan atau di tolak atau menghilangkanan.Sedangkan kata bapak Dr.Tandjung,M.sc,sampah ialah sesuatu yang tidak mempunyai kegunaan lagi,di menghilangkan oleh pemiliknya atau pemakai tiruanla.
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya ialah volume sampah yang sangat besar sehingga maludang keringhi kapasitas daya tampung tempat pemmenghilangkanan sampah final (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memmemberikankan beresiko kasatmata kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kudang keringjakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menimbulkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pemmenghilangkanan final (TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, sanggup diartikan sebagai duduk masalah kultural lantaran beresikonya mengenai banyak sekali sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan kemungkinan yang akan terjadi,volume sampah yang di hasilkan oleh insan rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota besar ibarat Jakarta yang mempunyai penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan karam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala beresiko negatif yang ditimbulkannya ibarat pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit.
Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa. Oleh alasannya ialah itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pemmenghilangkanan final (TPA).
Sampah sebagai barang yang mempunyai evaluasi tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus sanggup dimanfaatkan sebagai materi mentah atau materi yang mempunyai kegunaan lainnya.Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan akibattif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya, ibarat RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah sanggup dikurangi.
Pengelolaan sampah diantaranya sanggup dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang sanggup mengurangi basil yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tumbuhan sehingga hasil tumbuhan akan kondusif bila dikonsumsi.
2.Jenis –jenis sampah
a.Berdasarkan sumbernya
1. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjaditanah . Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini sanggup menjadi masalah, contohnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
2.Sampah manusia
Sampah insan ialah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, ibarat feses dan urin. Sampah insan sanggup menjadi ancaman serius bagi kesehatan lantaran sanggup digunakan sebagai vektor(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkanvirus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika insan ialah pengurangan penularan penyakit melalui sampah insan dengan cara hidup yang higenis dansanitasi. Termasuk didalamnya ialah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah insan sanggup dikurangi dan digunakan ulang contohnya melalui sistem urinoir tanpa air.
3.Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain ialah sampah-sampah yang dimenghilangkan ke tempat sampah. Ini ialah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh ludang keringh kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
b.Berdasarkan sifatnya
1.Sampah organic (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang memperringan dan sepele membusuk ibarat sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini sanggup diolah ludang keringh lanjut menjadi kompos.
2.Sampah anorganik (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak memperringan dan sepele membusuk, ibarat plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini sanggup dijadikan sampah komersil atau sampah yang laris dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang sanggup dijual ialah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
c.Berdasarkan bentuknya
1.Sampah padat
Sampah ialah materi baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dimenghilangkan. Menurut bentuknya sampah sanggup dibagi sebagai:
Sampah padat ialah segala materi menghilangkanan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, ibarat sisa-sisa sayuran, hewan dan makhluk hidup, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pemkebersihanan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sanggup dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang sanggup diuraikan secara tepat oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan dan makhluk hidup, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak sanggup diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
2.Sampah cair
Sampah cair ialah materi cairan yang telah digunakan dan tidak diharapkan kembali dan dimenghilangkan ke tempat pemmenghilangkanan sampah.
Sampah sanggup berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Kadab dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah sanggup dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar tiba dari kegiatan industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), contohnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir tiruana produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira ibarat dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair ialah pabrik pabrik tidak memmenghilangkan limbah ceroboh dan asal asalan contohnya memmenghilangkan ke selokan.
3.Prinsip pengolahan sampah
Berikut ialah prinsip-prinsip yang sanggup diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu:
a.Mengurangi (Reduce)
Sedapat mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita memakai material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b.Menggunakan kembali (Reuse)
Sedapat mungkin pilihlah barang-barang yang sanggup digunakan kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, menghilangkan (bahasa Inggris: disposable).
c.Mendaur ulang (Recycle)
Sedapat mungkin, barang-barang yang sudah tidak mempunyai kegunaan didaur ulang lagi. Tidak tiruana barang sanggup didaur ulang, tetapi ketika ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.Mengganti (Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya sanggup digunakan sekali dengan barang yang ludang keringh tahan lama.
4.Pengolahan Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah :
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, lantaran landfill tidak berkelanjutan dan mengakibatkan duduk masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus sanggup menangani tiruana permasalahan pemmenghilangkanan sampah dengan cara mendaur-ulang tiruana limbah yang dimenghilangkan kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga sanggup mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga perkiraan dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.
Sampah yang dimenghilangkan harus dipilah, sehingga tiap cuilan sanggup dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dimenghilangkan ke sistem pemmenghilangkanan limbah yang terhimpun ibarat yang ada ketika ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk mememperringan dan sepelekan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk tiruana jenis dan alur sampah.
Pemmenghilangkanan sampah yang terhimpun merusak dan mengurangi evaluasi dari material yang mungkin masih sanggup dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik sanggup mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih sanggup di daur-ulang dan racun sanggup menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk memperringan dan sepele didaur-ulang; perlu dirancang ulang biar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan peniadaan penggunaan.
Program-program sampah kota harus diadaptasi dengan kondisi setempat biar berhasil, dan mustahil dibentuk sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola jadwal yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, aturan dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada ketika ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu pola sukses ialah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang bisa mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan masakan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih sanggup didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci hemat dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah membuat ludang keringh banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang sanggup mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam materi atau benda-benda organik yang telah mati, dengan derma mikroba (jasad renik), ibarat basil dan jamur, akan terurai menjadi hara yang ludang keringh sederhana dengan derma insan maka produk karenanya ialah kompos (compost).
Setiap materi organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan dan makhluk hidup, kotoran hewan dan makhluk hidup, sisa makanan, dan lain sebagainya, tiruananya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur menjadi ibarat tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya tiruanla tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam materi atau benda-benda organik yang telah mati, dengan derma mikroba (jasad renik), ibarat basil dan jamur, akan terurai menjadi hara yang ludang keringh sederhana dengan derma insan maka produk karenanya ialah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak materi organik menjadi materi yang ibarat dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal semenjak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk telah dimulai semenjak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah membuat ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos mempunyai keunggulan-keunggulan lain yang tidak sanggup digantikan oleh pupuk kimiawi, yaitu kompos mampu:(1)Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga mememperringan dan sepelekan perkembangan akar dan kemampuannya dalam peresapan hara.(2)Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah sanggup menyimpan air ludang keringh ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.(3)Menahan abrasi tanah sehingga mengurangi pembersihan hara.(4)Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah ibarat cacing dan mikroba tanah yang sangat mempunyai kegunaan bagi kelebat dan menyuburkanan tanah.
5.Cara pengolahan sampah
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat lantaran dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus betul-betul sanggup diolah biar tidak mengakibatkan masalah. Pengolahan sampah mencakup pengumpulan, pengangkutan, hingga pemusnahan.
Cara pengolahan sampah ialah sebagai memberikankut:
1. Pengumpulan dan pengangkutan
Pengumpulan dan pengangkutan sampah ialah tanggung tpendapat msing-masing rumah tangga / institusi penghasil sampah harus membangun tempat pemmenghilangkanan dan pengumpulan sampah, lal diangkat keTSP(tempat pemmenghilangkanan sementara, kemudian ketempat pemmenghilangkanan akhir).
2.Pemusnahan dan pengolahan
Pemusnahan dan pengolahan sampah padat sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara antara lain :
1.Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah kemudian ditimbun dalam tanah.
2.Dibakar(incineration) yaitu aben sampah dalam incinerator.
3.Dijadikan pupuk contohnya kotoran hewan dan makhluk hidup dikumpulkan menjadi pupuk kompos.
Berikut ialah salah satu pola pengolahan sampah yang sanggup di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai memberikankut :
Anda tentu sering merasa pusing bagaimana memanfaatkan barang bekas, ibarat kaleng susu, roti, atau yang lainnya. Anda tidak harus pribadi memmenghilangkannya. Dengan sedikit kreativitas dan ketekunan, anda pun sanggup membuat sesuatu yang ludang keringh memberi manfaat darinya. Anda pun sanggup memanfaatkannya untuk sanggup digunakan sebagai wadah pensil, tempat sampah, tempat cucian atau lainnya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan ialah : kaleng bekas, cat berwarna putih, pensil atau pulpen, cat akrilik. Hal pertama yang harus anda siapkan ialah kaleng bekas sebagai materi utama untuk sanggup dimanfaatkan kembali. Ambil kaleng bekas, kemudian dicuci hingga kebersihan, baik cuilan dalam maupun cuilan luarnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran, baik berupa bekas makanan, minyak atau pun abu yang melekat pada kaleng yang akan digunakan. Setelah kaleng dikebersihankan, kemudian dikeringkan biar sanggup dilakukan proses selanjutnya.
Setelah kaleng kebersihan dan kering, kemudian dilakukan proses pelapisan kaleng dengan memakai cat berwarna putih. Warna putih dipilih lantaran warna ini netral sehingga proses pengecatan warna selanjutnya akan ludang keringh memperringan dan sepele dan hasilnya pun menjadi paling cantik serta sekaligus untuk melapisi brand dari kaleng yang digunakan.
Setelah kaleng dilapisi warna putih, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tahap selanjutnya ialah dengan melukis kaleng dengan memakai pensil atau pulpen. Pola gambar ialah sesuai dengan selera anda. Anda sanggup membuat gambar hewan dan makhluk hidup, bunga, pemandangan, tokoh kartun, angka, huruf, atau pola abnormal yang anda sukai. Setelah pola tergambar pada kaleng, anda sanggup mengecatnya dengan memakai cat akrilik. Warna untuk tiap motif pun sesuai dengan kesukaan anda. Namun, bila anda mendaur ulang kaleng untuk anak anda, anda sanggup memakai warna cerah dan ‘ngejreng’ lantaran belum dewasa suka sekali bila barang mereka.
Karena ini ialah proses daur ulang dan dan dibentuk secara ‘handmade’ maka hasilnya pun spesial. Tidak ada yang sama. Ini ialah salah satu keludang keringhan membuat pola sendiri. Bila anda mengajak anak anda untuk mendaur ulang kaleng bekas di rumah, ini akan membantu merangsang kreativitas anak anda. Dan mereka pun akan besar hati dengan hasil karya mereka sendiri. So, manfaatkan kaleng bekas di rumah anda. Dan anda pun sanggup berciptaan dengannya.
BAB 3
PENUTUP
1.Kesimpulan
Sampah ialah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dimenghilangkan oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih sanggup digunakan kalau dikelola dengan mekanisme yang benar.
Jenis-jenis sampah sanggup di bagi menjadi 4 yaitu :
Ø Berdasarkan sumbernya ibarat :
a.Sampah alam
b.Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
Ø Berdasarkan sifatnya ibarat :
a.Sampah organic(degradable)
b.Sampah anorganik(undegradable)
Ø Berdasarkan bentuknya ibarat :
a.Sampah padat
b.Sampah cair
prinsip-prinsip yang sanggup diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal juga dengan nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan kembali,mendaur ulang,dan mengganti.
Cara pengolahan sampah sanggup di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta pemusnahan dn pengolahan.
2.Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana ialah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diharapkan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk ludang keringh menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan lantaran kalau tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts,B.et al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,1994.
Hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kekebersihanan
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com
Bagimana dengan isu yang kami sampaikan wacana Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang ada diatas? kalau anda menyukai anda tinggal copy paste saja wacana Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang kami sampaikan diatas tersebut.Sehingga ada tinggal edit sesuaikan dengan pengetahuan anda ya heheh..Terima kasih banyak atas kunjungan anda di blog kami ini dan jangan lupa selalu ketahui disini dimana kami akan memmemberikankan banyak sekali wacana karya tulis ilmiah yang lainya disini, sehingga anda tidak akan ketinggalan untuk mengetahui karya ilmiah yang lainya oke.
Oya kami juga sudah memmemberikankan karya tulis ilmiah yang lainya yang sanggup anda dapatkan juga disini. Contoh Karya Tulis Ilmiah Bahaya Merokok yang sudah kami sampaikan sehingga anda sanggup membuat yang mana ancaman merokok atau wacana sampah tersebut sobat.
Dibawah ini ialah Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang ketika ini kami sampaikan di blog pola surat dan proposal, untuk sanggup anda ketahui juga wacana ancaman sampah oke.
Karya Ilmiah Tentang Sampah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kedatang at Tuhan Yang Maha Esa lantaran berkat dan rahmat-Nya sehingga kami sanggup menuntaskan karya ilmiah ini yang berjudul “PENGOLAHAN SAMPAH”.Karya ilmiah ini di susun sebagai salah satu kiprah mata pelajaran biologi.
Aktifitas insan dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak mempunyai kegunaan lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang menghilangkanan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik yang dimenghilangkan oleh masyarakat dari banyak sekali lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar.
Pengelolaan sampah diantaranya sanggup dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang sanggup mengurangi basil yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tumbuhan sehingga hasil tumbuhan akan kondusif bila dikonsumsi.
Dalam penyusunan karya ilmiah,ini kami telah berusaha sepaling cantik mungkin sesuai dengan kemampuankami. Namun sebagai insan biasakami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sedapat mungkin menuntaskan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga karya tulis ini sanggup memberi manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari banyak sekali pihak yang bersifat membangun.
Penulis
Juni,2012
DAFTAR ISI
Kata pengantar
............................……………………………………….............……………………………………….i
Daftar isi
…………………………………………………………….............……………………………………..ii
Bab 1 Penberlalu dan silama.………………………………………..............…………………………….……….1
1.1 Latar Belakang
Masalah………………………………………….……………...........………….………………………1
1.2 Identifikasi
Masalah……………….……………………………………………...........…….………………………1
1.3 Rumusan
Masalah……………………………….…………………………...........……….………………………2
1.4 Tujuan
Penelitian………………………...…………………………………..........….………………………….2
1.5 Manfaat
Penelitian…………………………………...………………………..........….………………………….2
BAB 2 Pembahasan………………..……………………………..........………………………………..3
1.1 Pengertian
Sampah………………………………...………………………………………..........…………………3
1.2 Jenis-jenis
Sampah………………………………………..............……………………..........…………………….3
1.3 Prinsip pengolahan
sampah……………………………………………………………...........…..........…………………….5
1.4 Pengolahan
Sampah………………………………………………………..………………..........………………….6
1.5 Cara Pengolahan
Sampah…………………………………………………………...………………….........…………….8
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………........………………10
1.1 Kesimpulan……………………....……………………………………….......………………10
1.2 Saran……………………………………….……………………………………........……………….10
Daftar Pustaka…………………………………….……………………………………........………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kekebersihanan mula dan akar kesehatan, kata-kata ini sudah tidak asing bagi kita.Di suatu lingkungn sekoah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalahan wacana kekebersihanan.Hal ini di sebabkan oleh para siswa yang memmenghilangkan sampah ceroboh dan asal asalan.
Sampah merupakan duduk masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dimenghilangkan atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah ibarat yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga sanggup mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu sanggup merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini lantaran selain sanggup mendatangkan tragedi alam bagi masyarakat, sampah juga sanggup diubah menjadi barang yang memberi manfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
1.2 Identifikasi Masalah
menurut latar belakang di atas,maka sanggup di identifikasikan duduk masalah sebagai memberikankut :
1.Bagaimana cara mengatasi sampah di sekitar kita ?
2. Bagaimana cara mengelola sampah tersebut ?
3. Bagaimana biar sampah tersebut sanggup di manfaatkan dalam kehidupa sehari-hari ?
1.3 Rumusan Masalah
Dari identifikasi duduk masalah di atas,di rumuskan suatu duduk masalah yang akan di bahas dalam kary ilmiah ini yaitu :
Bagaimana cara penanggulangan sampah di sekitar kita serta cara pengelolaan sampah tersebut biar sanggup memberi manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai dalam pedoman untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah di rumuskan.Adapun tujuan di adakannya penelitian ini ialah :
1.Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak memmenghilangkan sampah ceroboh dan asal asalan.
2. Untuk memmemberikankan pengarahan bahwa memmenghilangkan sampah pada tempatnya itu sangat penting.
4. Untuk mengetahui efek sampah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis sampah
7. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan wacana sampah
8. Untuk mengetahui cara mengolah sampah
9. Mencoba menganalisis dan memecahkan duduk masalah wacana sampah.
1.5 Manfaat Penelitian
1.Penelitian ini sanggup membuka wawasan kita wacana kondisi lingkungan di sekitar kita.
2.Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat pengolahan
Sampah.
3.Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan ba siswa mengenai latar belakang pengolahan
Sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian sampah
Sampah ialah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dimenghilangkan oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih sanggup digunakan kalau dikelola dengan mekanisme yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah ialah materi yang tidak mempunyai evaluasi atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkeludang keringhan atau di tolak atau menghilangkanan.Sedangkan kata bapak Dr.Tandjung,M.sc,sampah ialah sesuatu yang tidak mempunyai kegunaan lagi,di menghilangkan oleh pemiliknya atau pemakai tiruanla.
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya ialah volume sampah yang sangat besar sehingga maludang keringhi kapasitas daya tampung tempat pemmenghilangkanan sampah final (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memmemberikankan beresiko kasatmata kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kudang keringjakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menimbulkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pemmenghilangkanan final (TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, sanggup diartikan sebagai duduk masalah kultural lantaran beresikonya mengenai banyak sekali sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan kemungkinan yang akan terjadi,volume sampah yang di hasilkan oleh insan rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota besar ibarat Jakarta yang mempunyai penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan karam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala beresiko negatif yang ditimbulkannya ibarat pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit.
Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa. Oleh alasannya ialah itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pemmenghilangkanan final (TPA).
Sampah sebagai barang yang mempunyai evaluasi tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus sanggup dimanfaatkan sebagai materi mentah atau materi yang mempunyai kegunaan lainnya.Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan akibattif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya, ibarat RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah sanggup dikurangi.
Pengelolaan sampah diantaranya sanggup dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang sanggup mengurangi basil yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tumbuhan sehingga hasil tumbuhan akan kondusif bila dikonsumsi.
2.Jenis –jenis sampah
a.Berdasarkan sumbernya
1. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjaditanah . Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini sanggup menjadi masalah, contohnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
2.Sampah manusia
Sampah insan ialah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, ibarat feses dan urin. Sampah insan sanggup menjadi ancaman serius bagi kesehatan lantaran sanggup digunakan sebagai vektor(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkanvirus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika insan ialah pengurangan penularan penyakit melalui sampah insan dengan cara hidup yang higenis dansanitasi. Termasuk didalamnya ialah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah insan sanggup dikurangi dan digunakan ulang contohnya melalui sistem urinoir tanpa air.
3.Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain ialah sampah-sampah yang dimenghilangkan ke tempat sampah. Ini ialah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh ludang keringh kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
b.Berdasarkan sifatnya
1.Sampah organic (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang memperringan dan sepele membusuk ibarat sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini sanggup diolah ludang keringh lanjut menjadi kompos.
2.Sampah anorganik (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak memperringan dan sepele membusuk, ibarat plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini sanggup dijadikan sampah komersil atau sampah yang laris dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang sanggup dijual ialah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
c.Berdasarkan bentuknya
1.Sampah padat
Sampah ialah materi baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dimenghilangkan. Menurut bentuknya sampah sanggup dibagi sebagai:
Sampah padat ialah segala materi menghilangkanan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, ibarat sisa-sisa sayuran, hewan dan makhluk hidup, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pemkebersihanan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sanggup dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang sanggup diuraikan secara tepat oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan dan makhluk hidup, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak sanggup diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
- Recyclable: sampah yang sanggup diolah dan digunakan kembali lantaran mempunyai evaluasi secara ekonomi ibarat plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
- Non-recyclable: sampah yang tidak mempunyai evaluasi ekonomi dan tidak sanggup diolah atau diubah kembali ibarat tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2.Sampah cair
Sampah cair ialah materi cairan yang telah digunakan dan tidak diharapkan kembali dan dimenghilangkan ke tempat pemmenghilangkanan sampah.
- Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
- Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah sanggup berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Kadab dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah sanggup dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar tiba dari kegiatan industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), contohnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir tiruana produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira ibarat dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair ialah pabrik pabrik tidak memmenghilangkan limbah ceroboh dan asal asalan contohnya memmenghilangkan ke selokan.
3.Prinsip pengolahan sampah
Berikut ialah prinsip-prinsip yang sanggup diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu:
a.Mengurangi (Reduce)
Sedapat mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita memakai material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b.Menggunakan kembali (Reuse)
Sedapat mungkin pilihlah barang-barang yang sanggup digunakan kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, menghilangkan (bahasa Inggris: disposable).
c.Mendaur ulang (Recycle)
Sedapat mungkin, barang-barang yang sudah tidak mempunyai kegunaan didaur ulang lagi. Tidak tiruana barang sanggup didaur ulang, tetapi ketika ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.Mengganti (Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya sanggup digunakan sekali dengan barang yang ludang keringh tahan lama.
4.Pengolahan Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah :
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, lantaran landfill tidak berkelanjutan dan mengakibatkan duduk masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus sanggup menangani tiruana permasalahan pemmenghilangkanan sampah dengan cara mendaur-ulang tiruana limbah yang dimenghilangkan kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga sanggup mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga perkiraan dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.
Sampah yang dimenghilangkan harus dipilah, sehingga tiap cuilan sanggup dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dimenghilangkan ke sistem pemmenghilangkanan limbah yang terhimpun ibarat yang ada ketika ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk mememperringan dan sepelekan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk tiruana jenis dan alur sampah.
Pemmenghilangkanan sampah yang terhimpun merusak dan mengurangi evaluasi dari material yang mungkin masih sanggup dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik sanggup mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih sanggup di daur-ulang dan racun sanggup menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk memperringan dan sepele didaur-ulang; perlu dirancang ulang biar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan peniadaan penggunaan.
Program-program sampah kota harus diadaptasi dengan kondisi setempat biar berhasil, dan mustahil dibentuk sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola jadwal yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, aturan dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada ketika ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu pola sukses ialah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang bisa mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan masakan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih sanggup didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci hemat dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah membuat ludang keringh banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang sanggup mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam materi atau benda-benda organik yang telah mati, dengan derma mikroba (jasad renik), ibarat basil dan jamur, akan terurai menjadi hara yang ludang keringh sederhana dengan derma insan maka produk karenanya ialah kompos (compost).
Setiap materi organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan dan makhluk hidup, kotoran hewan dan makhluk hidup, sisa makanan, dan lain sebagainya, tiruananya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur menjadi ibarat tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya tiruanla tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam materi atau benda-benda organik yang telah mati, dengan derma mikroba (jasad renik), ibarat basil dan jamur, akan terurai menjadi hara yang ludang keringh sederhana dengan derma insan maka produk karenanya ialah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak materi organik menjadi materi yang ibarat dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal semenjak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk telah dimulai semenjak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah membuat ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos mempunyai keunggulan-keunggulan lain yang tidak sanggup digantikan oleh pupuk kimiawi, yaitu kompos mampu:(1)Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga mememperringan dan sepelekan perkembangan akar dan kemampuannya dalam peresapan hara.(2)Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah sanggup menyimpan air ludang keringh ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.(3)Menahan abrasi tanah sehingga mengurangi pembersihan hara.(4)Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah ibarat cacing dan mikroba tanah yang sangat mempunyai kegunaan bagi kelebat dan menyuburkanan tanah.
5.Cara pengolahan sampah
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat lantaran dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus betul-betul sanggup diolah biar tidak mengakibatkan masalah. Pengolahan sampah mencakup pengumpulan, pengangkutan, hingga pemusnahan.
Cara pengolahan sampah ialah sebagai memberikankut:
1. Pengumpulan dan pengangkutan
Pengumpulan dan pengangkutan sampah ialah tanggung tpendapat msing-masing rumah tangga / institusi penghasil sampah harus membangun tempat pemmenghilangkanan dan pengumpulan sampah, lal diangkat keTSP(tempat pemmenghilangkanan sementara, kemudian ketempat pemmenghilangkanan akhir).
2.Pemusnahan dan pengolahan
Pemusnahan dan pengolahan sampah padat sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara antara lain :
1.Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah kemudian ditimbun dalam tanah.
2.Dibakar(incineration) yaitu aben sampah dalam incinerator.
3.Dijadikan pupuk contohnya kotoran hewan dan makhluk hidup dikumpulkan menjadi pupuk kompos.
Berikut ialah salah satu pola pengolahan sampah yang sanggup di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai memberikankut :
Daur ulang Kaleng Bekas
Anda tentu sering merasa pusing bagaimana memanfaatkan barang bekas, ibarat kaleng susu, roti, atau yang lainnya. Anda tidak harus pribadi memmenghilangkannya. Dengan sedikit kreativitas dan ketekunan, anda pun sanggup membuat sesuatu yang ludang keringh memberi manfaat darinya. Anda pun sanggup memanfaatkannya untuk sanggup digunakan sebagai wadah pensil, tempat sampah, tempat cucian atau lainnya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan ialah : kaleng bekas, cat berwarna putih, pensil atau pulpen, cat akrilik. Hal pertama yang harus anda siapkan ialah kaleng bekas sebagai materi utama untuk sanggup dimanfaatkan kembali. Ambil kaleng bekas, kemudian dicuci hingga kebersihan, baik cuilan dalam maupun cuilan luarnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran, baik berupa bekas makanan, minyak atau pun abu yang melekat pada kaleng yang akan digunakan. Setelah kaleng dikebersihankan, kemudian dikeringkan biar sanggup dilakukan proses selanjutnya.
Setelah kaleng kebersihan dan kering, kemudian dilakukan proses pelapisan kaleng dengan memakai cat berwarna putih. Warna putih dipilih lantaran warna ini netral sehingga proses pengecatan warna selanjutnya akan ludang keringh memperringan dan sepele dan hasilnya pun menjadi paling cantik serta sekaligus untuk melapisi brand dari kaleng yang digunakan.
Setelah kaleng dilapisi warna putih, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tahap selanjutnya ialah dengan melukis kaleng dengan memakai pensil atau pulpen. Pola gambar ialah sesuai dengan selera anda. Anda sanggup membuat gambar hewan dan makhluk hidup, bunga, pemandangan, tokoh kartun, angka, huruf, atau pola abnormal yang anda sukai. Setelah pola tergambar pada kaleng, anda sanggup mengecatnya dengan memakai cat akrilik. Warna untuk tiap motif pun sesuai dengan kesukaan anda. Namun, bila anda mendaur ulang kaleng untuk anak anda, anda sanggup memakai warna cerah dan ‘ngejreng’ lantaran belum dewasa suka sekali bila barang mereka.
Karena ini ialah proses daur ulang dan dan dibentuk secara ‘handmade’ maka hasilnya pun spesial. Tidak ada yang sama. Ini ialah salah satu keludang keringhan membuat pola sendiri. Bila anda mengajak anak anda untuk mendaur ulang kaleng bekas di rumah, ini akan membantu merangsang kreativitas anak anda. Dan mereka pun akan besar hati dengan hasil karya mereka sendiri. So, manfaatkan kaleng bekas di rumah anda. Dan anda pun sanggup berciptaan dengannya.
BAB 3
PENUTUP
1.Kesimpulan
Sampah ialah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dimenghilangkan oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih sanggup digunakan kalau dikelola dengan mekanisme yang benar.
Jenis-jenis sampah sanggup di bagi menjadi 4 yaitu :
Ø Berdasarkan sumbernya ibarat :
a.Sampah alam
b.Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
Ø Berdasarkan sifatnya ibarat :
a.Sampah organic(degradable)
b.Sampah anorganik(undegradable)
Ø Berdasarkan bentuknya ibarat :
a.Sampah padat
b.Sampah cair
prinsip-prinsip yang sanggup diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal juga dengan nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan kembali,mendaur ulang,dan mengganti.
Cara pengolahan sampah sanggup di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta pemusnahan dn pengolahan.
2.Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana ialah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diharapkan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk ludang keringh menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan lantaran kalau tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts,B.et al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,1994.
Hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kekebersihanan
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com
Bagimana dengan isu yang kami sampaikan wacana Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang ada diatas? kalau anda menyukai anda tinggal copy paste saja wacana Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang kami sampaikan diatas tersebut.Sehingga ada tinggal edit sesuaikan dengan pengetahuan anda ya heheh..Terima kasih banyak atas kunjungan anda di blog kami ini dan jangan lupa selalu ketahui disini dimana kami akan memmemberikankan banyak sekali wacana karya tulis ilmiah yang lainya disini, sehingga anda tidak akan ketinggalan untuk mengetahui karya ilmiah yang lainya oke.
Advertisement