Contoh Naskah Drama Persahabatan, Sekolah, Kehidupan - Disini kami akan sampaikan buat anda yang ingin sekali bisa memmemberikankan yang terbaik buat anda tiruana, sehingga apa yang ada di kisah ini bisa menjadi ide buat kau supaya kau juga bisa mengetahui hal yang menarik disini, dengan contoh naskah drama tidak ada yang kurang sekali.
Drama persahabatan di sekolah ini sangat cocok untuk di perankan buat anda Sekolah Menengan Atas untuk bisa tampil dengan tema yang kami sampaikan disini, sehingga apa yang anda inginkan bisa menjadi contoh buat kau tiruana untuk bisa menciptakan naskah drama persahabatan sekolah dan kehidupan setiap harinya.
Untuk itu lihat dibawah ini Contoh Naskah Drama Persahabatan, Sekolah, Kehidupan yang bisa anda pelajari nanti untuk pentas di sekolah kau oke.
Bagimana manis kan Contoh Naskah Drama Persahabatan, Sekolah, Kehidupan yang kami sampaikan diatas, bila anda ingin contoh naskah drama anda bisa melihat disini sobat untuk yang lainya.
Baca juga : Contoh naskah Drama Singkat
Drama persahabatan di sekolah ini sangat cocok untuk di perankan buat anda Sekolah Menengan Atas untuk bisa tampil dengan tema yang kami sampaikan disini, sehingga apa yang anda inginkan bisa menjadi contoh buat kau tiruana untuk bisa menciptakan naskah drama persahabatan sekolah dan kehidupan setiap harinya.
Untuk itu lihat dibawah ini Contoh Naskah Drama Persahabatan, Sekolah, Kehidupan yang bisa anda pelajari nanti untuk pentas di sekolah kau oke.
Tema : Persahabatan, Sekolah, Kehidupan
Aliran : Bahasa Indonesia
Jumlah Karakter : 7 Orang (Tra, Lala, Tri, Lili, Pak Darmo, Kepala Sekolah, Fauzia)
Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak pelajar dan siswa yang sedang berbincang-bincang. Anak-anak ini memiliki geng yang berjulukan tralalatrilili yang anggotanya ada 4 orang. Yaitu Tra, Lala, Tri, Lili. Maka dari itu mereka menamakan gengnya itu “Tralalatrilili”
Tra : (Ceria) ”Pagi Sobat....!!”
Lala : , Tri : “Pagi Tra...”
Tra : “Ngomong-ngomong kayanya ada yang kurang deh !”
Lala : “Iya, yah...”
Tri : “ya, iyalah ada yang kurang. Orang Lili belum datang.”
Tra : “Oh... Iya Lili. Pantas saja sepi banget biasanyakan beliau yang paling banyaomong ...!”
Tiba-tiba Lili datang, dengan wajah terdiam tanpa senyum. Sedikitpun Langsung duduk ditempat duduknya.
Lala : “Tumben banget nona banyaomong gres tiba ?”
Tri : “ Iya nih kesiangan ya ?”
Lili : “Iya... (sambil termenung)”
Tra : “Kamu kenapa Li ? Gak biasanya kau ibarat ini ? biasanya kau pagi-pagi udah buat kita bertiga ketawa.”
Lala : “Iya nih ! kau sakit Li, kayanya kau lesu banget.”
Tri : “Tau nih ditanya saya aja tpendapatannya singkat banget.”
Lili : “Gak kok.... Teman saya gak kenapa-napa cuma lagi malas ngomong aja....”
Tra : “Ya udah Li bila memang kau gak kenapa-napa kita Cuma takut auja bila kau lagi ada problem atau kau sedang sakit tapi gak mau cerita.”
Lili : “Ya... pokoknya saya gak kenapa-napa. Kalian gak usah takut.
(Bel masuk pun berbunyi)
Pak Darmo pun masuk ke dalam kelas alasannya yaitu pada hari ini jam mengajar Pak Darmo dikelas ini. Ia ini salah satu guru yang gila di sekolah.
Pak Darmo : “Pagi.... bawah umur ?”
Anak-anak : (Mentpendapat Serentak) “PAGI...”
Pak Darmo : “Baik pada hari ini kita akan melanjutkan bahan yang ahad kemudian Bapak memberikankan, sebelumnya kumpulkan kiprah kalian !!”
Anak-anak : “IYA PAK”
Lili : “Pak buku kiprah saya tertinggal dirumah !”
Pak Darmo : “ TERTINGGAL... ? kau tidak membawa tugasnya, apa tidak membuatnya ?”
Lili : “Saya tidak membawanya pak. Sungguh, saya tidak berbohong.”
Pak Darmo : “Ya sudah bila begitu kau tidak sanggup evaluasi ibarat teman-teman kamu...!”
Tri : (berbisik-bisik) Li... kau gak bawa tugasnya ? Gak biasanya kau kaya gini.....
Lili : “Iya tri saya lupa. Semalam saya tidur malam banget !!! Makara saya lupa memasukan kedalam tasku.”
Pak Darmo : Bapak akan memberikankan selembaran kertas yang isiunya materi-materi penting untuk kalian pelajari..”
Pak Darmo membagikan kertas lembaran itu, bawah umur pun membacanya dan memahaminya. Lalu ia mengusut kiprah yang dikumpulkan tadi.
Tiba-tiba bapak kepala sekolah tiba dan masuk kedalam kelas.
Kepala Sekolah : “Permisi Pak Darmo... Saya minta waktu sebentar.”
Pak Darmo : “Silahkan bapak kepala sekolah !!! Memang jam mengajar saya juga sudah habis.”
Kepala Sekolah : “Anak-anak maaf bapak mengganggu kalian belajar. Sebentar, bapak kesini mau memanggil anak yang berjulukan Lili. Yang berjulukan Lili acungkan tangan.”
Lili : (Mengancungkan Tangan) “SAYA PAK !”
Kepala Sekolah : “Ikut keruang bapak sebentar ada y7ang bapak mau bicarakan !”
Lili : “Baik Pak.”
Sampainya diruang Bapak Kepala Sekolah, Lili duduk tegang di handapan bapak kepala sekolah.
Lili : “ Ada apa ya pak sampaui saya di panggil keruang bapak ?”
Kepala Sekolah : “Begini, apa benar kau sudah menunggak SPP 3 bulan ?”
Lili : “Iya pak memang saya belum membayar uang spp selama 3 bulan.”
Kepala Sekolah : “Kenapa ? kau hingga menunggak 3 bulan apa bekerjsama kau di kasih uangnya sama orang bau tanah kau cuma pakai ?”
Lili : “Tidak pak memang saya belum dikasih uangnnya sama orang bau tanah saya karna orang bau tanah saya belum punya uang.”
Kepala Sekolah : “Ya sudah, bila begitu.... bapak sarankan kekamu secepatnya kau lunasi alasannya yaitu sebentar lagi kau akan UAN.
Lili : “Baik pak. Secepatnya saya akan melunasinya.”
Kepala Sekolah : “Iya... Kembalilah kekelasmu!”
Lili : “Terima kasih pak. Permisi !”
Akhirnya Lili kembali kekelas. Didalam kelas, Tra, Lala, dan Tri sedang asik mengobrol.
Lala : “Li, Bapak Kepala Sekolah ngomong apa sam kau ? ada problem ya ?
Lili terpaksa berbohong dengan sahabat-sahabatnya alasannya yaitu beliau tidak mau sahabtanya jadi tahu problem beliau dan ikut kedalam masalahnya.
Lili : “Gak kok ! Gak ada problem apa-apa cumangobrol problem perpisahan aja..... saya kan ketua panitia.”
Lala : “Oh... dikira kau kenapa ?”
Tra : “Teman, tar pulang sekolah antar saya ya ke toko buku ? Soalnya saya mau beli novel-novel terbaru sekalian kita shopping.
Lala,Tri : “IYAA !!”
Tra : “Li kok kau diam, apa kau gak mau ikut ?”
Lili : “Iya Tra kayanya saya gak ikut soalnyakan kau tahu sendiri ayahku lagi sakit. Belum Sembuh, jadi saya harus membantu ibu menjaga ayah.”
Tra : “Ya... sudah bila begitu !
Bel Istirahat berbunyi
Tra : “Sudah istirahat, kita kekantin yuk.. Laper nih !!”
Lala, Tri : “Yuk.... kita juga laper!”
Lili : “Teman, saya gak ikut ya soalnya saya gak laper dan lagi males kekantin. Kalian saja ya.... ?”
Tra, Lala, Tri : “Ya sudah bila kau gak mau ikut. Kita ke kantin dulu ya ?”
Lili Terpaksa harus berbohong lagi padahal beliau bukan tidak lapar tapi tidak memiliki uang dan tiba-tiba tersirat di pikiran Lili untuk mengambil uang Tra yang ada didalam tas. Uang itu akan dipakai Tra untuk membeli Novel dan Shopping nanti sepulang sekolah.
Lili : “Aku resah nih harus membayar SPP tapi gak punya uang. Minta sama ibu kan ibu lagi gak punya habis untuk ayah kerumah sakit. Apa saya ambil saja uang Tra yang katanya mau dibeluikan novel dan shopping niscaya uangnya cukup ! Tapi kan beliau sahabat saya sendiri. Maafin saya ya Tra. Gak ada jalan lain ... Karena saya harus secepatnya melunasi uang SPP.”
Tanpa Lili Sadari ada yang melihat kelakuannnya itu yaitu Fauzia beliau ank kelas itu juga. Fauzia tidak sengaja mengintip Luili di pintu kelas.
Fauzia : “Apa yang dilakukan Lili itu kan tasnya Tra kok beliau mengambil uangnya ?”
Fauzia pun pribadi kedalam kelas dan pura-pira tidak tahu. Bel Masuk kelas pun berbunyi . Tra, Lala, dan Tri masuk kedalam kelas.
Tri : “Sedang apa kau Li ?”
Lili : “Aku lagi baca buku saja.”
Lala : “kamu istirahat Cuma dikelas aja ? gak bosen Li ?”
Lili : “Gak, saya kan sudah bilang saya males.”
Tra : “Udah... kok jadi dipermasalahin sih.. ?!”
Tra belum menyadari bila uangnnya hilang. Setelah beliau membuka tasnya dan melihat dompetnya terbuka beliau pribadi kaget alasannya yaitu uangnya hilang.....
Tra : “Teman, uang saya hilang tiruana !”
Lala, Tri : “HILANG ?!?”
Tri : “Kamu lupa kali Tra. Coba cari Lagi.”
Tra : “Aku gak lupa tadi saya simpan disini uangnya. Kemana ya ?”
Lala : “Apa ada yang MENCURI uang kau Tra !!?”
Tra : “Bisa jadi, bila tidak ada yang mencuri gak mungkin uang saya hilang.”
Tri : “Siapa yang mencuri ya kok tega banget sih !!?”
Tra : “LI... ! Kok kau membisu saja sih ? Bantuan saya donk ! uang saya hilang nih !!
Lili : “Bukan Aku Tra yang mencuri !!”
Tra : “Siapa yang bilang kau yang mencuri. Aku kan Cuma minta dibantuin cari.”
Tri : “Li.... kok kau ngomong gitu ? bukannya saya nuduh kau ya dari tadikan Cuma kau yang ada dikelas ini hingga istirahat selesai.”
Lili : “Tapi bukan saya Tri yang ngambil uang Tra. Benar bukan. Aku kan sahabat Tra dan Kalian.”
Lala : (Jutek) “Biarpun kau sahabat kita mungkin ajakan. Ya udah agar kita gak salah nuduh kita periksa tas kamu, Cuma mengambarkan saja.”
Lili : “Jangan kumohon JANGAN !! Bukan saya yang ambil.”
Tiba-tiba Fauzia bicara dengan mereka.
Fauzia : “Hei... Sebelumnya saya minta maaf bila saya ikut campur urusan kalian. Aku Cuma mau bilang tadi saya lihat Lili membuka tas kau Tra dan mengambil sesuatu tampaknya ya.... UANG.”
Tra : “Kamu gak bohong kan Fauzia ?”
Fauzia : “Iya saya gak bohong saya lihat dengan mata kepalaku sendiri. Maafin saya Li, saya gak mau menutupi kejahatan. Jadi, saya ngomong apa yang saya lihat tadi.”
Lili : ”Fauzia.... saya sama sekali gak tau bila tadi kau melihat apa yang saya lakukan. Tra, memang saya yang mengambil uang kamu. Fauzia benar. Tapi saya terpaksa Tra !!! Aku bukan bermaksud Jahat.”
Tra : “Jadi... kau Li yang ambil uang saya ! Ya ampun Li.... Aku gak nyangka banget !!! Kamu terpaksa kenapa ???”
Lili : “Aku terpaksa karna saya belum bayar uang SPP 3 bulan. Orang bau tanah ku gak punya uang kan kau tahu sendiri ayahku sedang sakit.”
Tra : “Tapi kau gak harus ibarat ini Li....”
Lala : “Iya Li kenapa kau gak jujur ada sama kita. Kalau kau jujur kita niscaya akan bantu kamu.
Tri : “Bener banget !!! Makara kau dari tadi pagi sudah berbohong kau bilang kau lagi males aja ternyata kau ada problem ?”
Lili : “Tra, Lala, Lili saya menyesal udah gak jujur sama kalian. Aku ibarat ini karna saya gak mau menyusahkan kalian terus. Aku minta maaf sama kalian. Terutama Tra.”
Tra : “Aku maafin kau Li. Karena saya tahu kau dalam keadaan terdesak melaksanakan tiruana ini.”
Lili : “Kamu memang sahabat saya yang paling baik Tra, saya sangat menyesal sekali.”
Lala : “Bagaimanapun seseorang sahabat beliau tetap menjadi seorang sahabat !
Tri : “Kamu salah La... dibetulkan ya ? Bagaimanapun kesalahan seorang sahabat kita harus memaafkannya alasannya yaitu insan niscaya menciptakan kesalahan dan tidak selalu benar. Makara kita harus tetqap jadi sahabat sejati.”
Lili : “Makasih ya sahabat-sahabat ku kalian memang sahabat yang paling baik dan yang paling saya sayang . Makasih kalian sudah mau maafin saya dan masih mau jadi sahabat saya .
Tra, Lala, Tri : “IYA DONK HARUS !!!”
Tra : “ya udah Li Uangku untuk kau saja alasannya yaitu saya tahu kau sangat m embutuhkannnya daripada aku.”
Lili : “Benar Tra ? Makasih sekali lagi aki ucapkan untuk kau hingga kapan pun juga saya gak akan melupakan kebaikan kamu.”
Tra : “Iya.... Li. Kamu makasih juga donk sama fauzia alasannya yaitu beliau sudah buat kejujuran untuk kamu.”
Lili : “Fauzia, terima kasih ya... ? Atas kejujuran kau !”
Fauzia : “Iya Li sama-sama.”
Tra : “Ya sudah bila ibarat ini kan akhirnya enak. Tralalatrilili tidak hancur. Tra...”
Lala : “lala.....”
Tri : “Tri.....”
Lili : “lili.....”
Tralalatrilili : “YEEEEEEEEE.......”
Bagimana manis kan Contoh Naskah Drama Persahabatan, Sekolah, Kehidupan yang kami sampaikan diatas, bila anda ingin contoh naskah drama anda bisa melihat disini sobat untuk yang lainya.
Baca juga : Contoh naskah Drama Singkat
Advertisement